Jumat, 30 November 2012

TOUR LEADER


TOUR LEADER

Tour Guide atau pemandu wisata atau orang sering mengucapkannya dengan kata “Gaet” merupakan sebuah profesi yang langka dan tampaknya tidak banyak diminati orang. Pula tak banyak orang tahu tentang profesi ini, yang mereka tahu tour guide adalah seseorang yang berpenghasilan besar bekerja dengan wisatawan. Karena pandangan tersebut, tak heran bila sudah dapat berjalan-jalan dengan bule orang sering begitu saja mengaku dirinya seorang guide.
Adapula yang menganggap tour guide itu sebagai seorang yang mengetahui seluk beluk jalan, sehingga kerjanya menunjukkan arah suatu tujuan. Tak salah juga berpendapat seperti demikian, karena itupun ada benarnya, meskipun jauh dari memuaskan.
Seorang pemandu wisata yang jelas – tentunya – dia bergerak di dalam usaha jasa pariwisata. Oleh karenanya dia pastilah orang yang mengetahui dengan pasti pariwisata. Lalu apakah setiap orang yang bergerak dibidang itu dapat dikatakan pemandu wisata? …Inilah pertanyaan mendasar yang perlu dicari jawabannya, karena tidak semua orang bisa dengan mudah disebut pemandu wisata meski dia bergerak di bidang pariwisata. Lalu siapa dan apa itu tour guide?
Baiklah! Sekarang mari kita sedikit bermain dengan kata-kata untuk memprediksi terminology yang mendekati. Kita ambil terlebih dahulu kata ” tour” yang dalam bahasa Indonesia padanannya “wisata”. Kata wisata itu sesungguhnya diambil dari bahasa sankrit yang artinya “Perjalanan”, sedang “pariwisata” lebih dekat kepada tourism, yang artinya lebih luas yaitu perjalanan keliling dan kembali ke tempat asal. Agar lebih mudah pembahasannya cukup ambil kata”Wisata sebagai padanan Tour”.
Berikutnya kita ambil kata “guide” yang dalam bahasa Indonesia artinya menunjukkan, membimbing atau mengarahkan. Lalu pertanyaan disini siapa, apa, kemana, dimana sesuatu itu diarahkan. Ok, jawabannya adalah “subjek pastilah orang” sedangkan yang menjadi objeknya tentu lah orang pula. Sekarang kita sedikit lebih dekat dengan definisi apa itu tour guide. Dari paparan di atas kita dapat mengambil atau merangkai kata sebagai berikut. tour Guide adalah orang yang menunjukkan arah dan membimbing orang dalam melakukan sebuah perjalanan di luar tempat tinggalnya. Ini masih kurang lengkap sebab ada aspek yang belum dijelaskan “objek penderita” dan “ Adverb atau keterangan bagaimana sesuatu itu dilakukan”, yaitu apa yang ditunjukkan dan seperti apa bimbingannya itu dan apakah dia melakukannya secara sukarela, by the book atau by experience?….
Untuk itu kita bisa tambahkan lagi unsur pembayaran, arah, objek wisata, sedang bimbingannya itu berupa penyediaan informasi dan pengaturan berbagai jadwal. Sehingga sekarang bisa dibuat terminologi yang lebih luas namun dengan bahasa yang sederhana yaitu, tour guide adalah orang yang mempunyai profesi/dibayar untuk jasanya menunjukkan arah dan membimbing wisatawan ke tempat tujuan dengan cara memberikan informasi yang diperlukan sesuai dengan program perjalanan.
Dari penjelasan di atas mudah mudahan kita dapat sedikit memprediksi apa sebenarnya tour guide ini.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai tour guide ini mari kita lihat penjelasan di bawah ini tentang tugas dan kewajiban seorang pemandu wisata.
Guide mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia pariwisata sebab mereka lah yang mewujudkan atau mengimplementasikan seluruh program makro pariwisata yang dibuat pemerintah dan pihak swasta. Dia adalah orang yang berada dijajaran paling depan yang bertatap muka langsung dengan wisatawan yang membeli produk wisata. Tour guide merupakan agent aktif yang berperan sebagai duta bangsa dan perusahaan yang mempekerjakannya. Oleh karena itu dia mengemban tugas berat dipundaknya guna meyakinkan wisatawan bahwa mereka berada ditangan yang tepat dengan produk yang tepat pula. Dia layaknya seorang dalang dalam pertunjukkan wayang yang mampu menghipnotis para penonton dengan teknik pemberian ruh kehidupan bagi setiap tokoh wayang yang dipegang dan dimainkannya. Penonton hanyut terbawa menjelajahi terowongan waktu seolah-olah karakter yang dimainkan benar benar pernah hidup di masa lampau.
Di tangan guide ini lah sebuah proses pencitraan produk dirasakan oleh wisatawan. Hasil dari pencitraan ini bisa berwujud tiga hasil:
PRODUCT TOUR GUIDE IMAGE
a positive positive Sangat positive
b positive negative negative
c negative positive positive
d negative negative Sangat negative
Lalu bagaimana cara meyakinkannya?…Di sini mulai dapat dilihat apakah memang mudah utk menjadi tour guide atau susah. Mari ikuti penjelasan lebih lanjut.
(Tapi sebelumnya saya sarankan istirahat sejenak dulu. Sekarang coba siapkan segelas teh hangat manis atau kopi n jangan lupa tuh pisang goreng, kalo sudah siap semua kita lanjutkan lagi ok)
Dalam menjalankan tugasnya seorang tour guide umumnya harus mengetahui 2 pengetahuan yang paling dasar yaitu: document perjalanan dan guiding technique
A. pengetahuan tentang document perjalan atau bagaimana cara kerja sebuah biro perjalanan wisata.
Ini tidaklah begitu sulit karena kita bisa tanyakan langsung atau mempelajarinya dari buku-buku tentang travel agent. Sedang yang kedua lebih kompleks karena menyangkut banyak hal, tidak hanya pengetahuan bahasa asing saja.
Mari kita lihat satu persatu tugas yang berkenaan degan travel agent. Biasanya tugas guide degan travel agent lebih banyak berhubungan dengan document perjalanan:
a) Tour Itinerary : suatu dokumen tentang jadwal jadwal perjalanan yang berisi urutan objek-objek yang harus dikunjungi.
b) Voucher : sebuah dokument berupa rincian-rincian pelayanan jasa yang telah dibeli wisatawan. Contoh voucher hotel, voucher masuk objek wisata, dll
c) Tour Statement : sebuah dokumen yang dibuat dan ditandatangani oleh tamu atau guide sehubungan dengan adanya perubahan jadwal perjalanan dikarenakan sesuatu hal. Perubahan tersebut bisa berupa memperpendek, memperpanjang kunjungan atau menggganti objek wisata. Tour statement ini kemudian menjadi pegangan tour guide dan travel agent sebagai bukti bahwa perubahan itu atas kesepakatan atau kemauan wisatawan.
d) Tour Guide Program: suatu jadwal perjalanan lebih rinci dibuat oleh guide mengikuti itinerary. Dokumen ini memuat rincian data yang lebih akurat mengenai route dan point point of interest mana yang akan dilalui serta akan dijelaskan selama tour, perkiraan waktu yang akan dipergunakan, photo stop, toilet stop, durasi di suatu objek wisata, dll. Tour guide program ini sangat penting karena bentul betul sangat membatu dalam menjalankan tugas, sebab tidak jarang jika mengandalkan daya ingat kita terlupa menyampaikan informasi yang sangat penting. Dokumen ini bias berupa secarik kertas atau boleh jadi sebuah buku kecil.
e) Invoice : ini merupakan sebuah document yang dititipkan travel agent kepada guide untuk disampaikan kepada tamu sebagai bukti pembayaran dari produk yang akan atau telah dia bayarkan kepada travel agent. Invoice ini biasanya diberikan oleh travel agent kepada wisatawan melalui tour guide apabila wisatawan baru membayar sebahagian dari kewajibannya. Sudah barang tentu klien kita akan membayar sisanya apabila kita menunjukkan invoice.
f) Commentary Sheet: lembaran kertas evaluasi yang diisi dan ditandatangani tamu pada hari terkhir sebelum berpisah. Biasanya berkenaan dengan pendapat atau kesan tamu tentang produk produk yang telah dia nikmati, bisa itu pendapat tentang hotel, restaurant, guide, driver, transport, program, harga, tax, tipping dsb. Lembar ini berguna sebagai alat ukur atau kendali mutu yang sangat berharga baik bagi tour guide itu sendiri maupun tour agent dalam memasarkan produk yang lebih baik di masa mendatang.
B. pengetahuan tentang guiding teknik
Selanjutnya adalah yang berhubungan dengan guiding teknik. Disini guide mesti berhubungan langsung dengan klient. Tugas ini antara lain:
a) Meeting Service : pertemuan langsung dengan wisatawan pada pertama kali. Meeting service dapat dilakukan dimana saja. Tapi umumnya di airport, station KA, pelabuhan. Meskipun demikian dapat juga dilakukan di hotel atau restaurant. Dalam meeting service ini biasanaya dilakukan perkenalan dan pembahasan singkat tentang apa yang harus dilakukan dalam waktu dekat. Boleh jadi transfer in.
b) Transfer In Service: salah satu tugas guide utk mentransfer klien dari satu tempat ketempat lain. Biasanya dari airport atau station ke hotel untuk check in,
c) Transfer Out Service : ini merupakan layanan terakhir mengantarkan tamu ke gerbang keluar, bisa berupa airport, station KA, pelabuhan, dll. Ini merupakan tugas yang paling berat sekaligus tugas yang menyenangkan. Berat karena tugas ini memerlukan kehati hatian yang sangat luar biasa, senang karena artinya tugas kita hampir selesai. Untuk tugas ini guide harus mereview tentang apa apa yang telah dikunjungi dan menyampaikan ucapan terimakasih dan mohon maaf atas kekurangannya. Setibanya di airport guide harus mengingatkan tamu agar tidak ada satupun barang yang tertinggal di dalam bus. Selanjutnya menunjukkan arah ke pintu masuk check ini airport. Bila kita dapat akses untuk masuk kedalam airport maka tugas kita adalah membantu proses check in, bila tidak maka kita harus dapat menerangkan kepada tamu dimana check in desk, proses check in, airport tax, dan waiting room dll.
d) Check In Service: upaya guide membantu klien dalam check in hotel, dengan cara mempercepat proses check in. untuk tamu FIT atau individual prosesnya sangat mudah dan cepat karena jumlahnya tidak banyak. Sebaliknya bila tamu group ini sedikit diperlukan kehati hatian karena tidak jarang terjadi perubahan kamar meskipun rooming listnya sudah final. Bila ada tour leader maka sebaiknya untuk pembagian kamar dan kunci diserahkan kepada dia karena dia yang lebih tahu nama-nama peserta tour yang akan melakukan perubahan. Tugas kita hanya menyakinkan pihak hotel bahwa kunci kunci kamar telah disiapkan sesuai dengan order dan tersedianya welcome drink. Agar tidak mengganggu tamu tamu lain maka sebaiknya setelah tiba di hotel tamu dipersilahkan untuk duduk duduk sambil menikmati welcome drink. Setelah selesai tugas kita selanjutnya menunjukkan kepada tamu tempat untuk makan pagi, wake up call, rest room, business centre dll.
e) Tour : adalah tugas guide membawa klien mengunjungi objek objek wisata yang tertulis di dalam program atau tour itinerary. Tour itu bisa singkat 1-3 jam saja biasanya city tour berada dalam satu kota/intra city tour, bisa pula inter city tour kunjungan dari satu kota ke kota lain. Selain itu ada yang lama waktunya bisa mencapai berminggu minggu dinamai overland tour. Tour ini bisa menjelajahi beberapa provinsi bahkan pulau. Tour dilihat dari asal klien dibagi menjadi 3 istilah: Domestik Tour, inbound tour dan outbound tour.
f) Escort Service : ini merupakan service pendampingan, dimana guide diperlukan untuk mendampingi tamu ke tempat tujuan yang pendek. Di sini guide tak perlu banyak menjelaskan apa-apa yg dilihat.
g) Check Out Service : service check out dari hotel. Guide bertugas meyakinkan bahwa segala sesuatu tidak terlupakan di hotel. Menginformasikan waktu yang dibutuhkan untuk tiba di airport serta menjelaskan proses chek ini di dalam airport apabila guide tidak mendapat akses untukmasuk kedalam airport.
h) Luggage Handling : dari sekian banyak tugas guide yang sangat penting adalah service ini. Sebab ini berkaitan dgn barang-barang tamu. Perhitungan yang akurat degan check n recheck method merupakan suatu keharusan. Luggage handling ini biasanya dilakukan di airport pada saat selesai meeting service. Di dini tamu diminta untuk meletakkan semua lugagenya secara rapih sehingga kita dapat melakukan hit count secara akurat dan menyamakannya dengan catatan yang ada di tour leader. Pencatatan sangat penting untuk mengetahui berapa tas yang dibawa tamu sehingga sangat membantu pada saat proses check in.
i) Commentary of object: ini merupakan proses pemberian informasi yg diperlukan oleh wisatawan selama perjalanan. Informasi yang disampaikan bergam bentuk dari mulai yang sangat sederhana sampai yang menjelimet tergantung jenis tamunya. Apabila mereka kaum intelektual seudah barang tentu kita harus dapat menjelaskan secara intelektual pula. Masuk kedalam kelompok ini biasanya students, expatriat, parlemen member, seniman, guru, pemerintah, delegasi suatu Negara, dll.
j) Rooming List: ini adalah dokumen yang memuat jumlah kamar dan jumlah peserta berikut nama-nama orang yang akan menempati kamar kamar sesuai dengan tipe yang ada. Tour guide sebaiknya selalu melakukan update rooming list sebab biasanya sering ada perubahan kamar. Ini gunanya untuk mengetahui dengan cepat di mana tamu bila terjadi sesuatu atau jika tamu menginginkan sesuatu atau complaint dengan kamar,
Di atas merupakan hal-hal yang suka atau tidak suka wajib diketahui oleh seorang guide karena selalu ditemui dalam setiap berhubungan degan wisatawan baik itu domestic maupun asing. Pengenalan tugas ditambah pengalaman akan membuat seorang guide lebih efektif dalam menjalankan tugasnya.
Pada umumnya pertama kali melihat begitu banyaknya hal yang harus dikuasai oleh seorang pemandu wisata atau guide orang akan mundur beberapa langkah karena ada perasaan khawatir tidak dapat mengusainya. Namun hal ini dianggap wajar, karena dia memasuki wilayah yang sama sekali baru, yang tidak wajar itu adalah apabila dia mundur untuk selamanya karena ketakutan yang berlebihan. Dalam dunia pariwisata ada hal penting yang harus selalu diingat “jangan biarkan tamu komplain karena ketidak piawaian kita” lebih jauh dari itu buatlah tamu benar-benar puas dengan pelayanan kita sehingga dia rindu untuk kembali dan mewartakan kunjungannya kepada yang lain, dengan demikian lebih banyak devisa yang kita peroleh.
Bagaimana anda sudah siap menjadi tour guide?…….
Ok bila telah siap mari kita tentukan jenis guide mana yang paling cocok dengan anda. Kenapa demikian, karena guide pun memiliki klasifikasi tertentu baik itu dari bahasa yang digunakan ataupun ruang lingkup kerjanya. Untuk mengenal pembagian jenis guide
Agar lebih jelas lagi mari kita telusuri penjelasan berikut ini.
Berdasar ruang lingkup kerjanya guide itu dibag menjadi 3,al:
1. Guide Muda atau Guide Lokal : dia adalah seorang pemandu wisata yang ruang lingkupnya sangat terbatas, bisa dalam satu ruang terbuka ataupun tertutup. Dia hanya memandu di tempat tempat tertentu yang bersifat lokal saja, seperti di museum, satu objek wisata tertentu, perusahaan, industri kerajinan, kuil, tempat pejiarahan dll. Oleh karena bersifat lokal maka dia dituntut memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang obyek tempat dia bekerja. Informasi yang detail menyangkut sejarah beserta hal hal yang berhubungan dengan objek. Oleh karenanya dia tidak dituntut utk mengetahui banyak hal yg bersifat umum. Dari lama kerjanya dia singkat umumya beberapa jam saja. Pada umumnya hanya 1 atau 2 jam saja
2. Guide Madya : guide jenis ini lebih dikenal dengan pemandu wisata umum. Dia memiliki ruang langkup kerja yang lebih luas, bisa provinsi, ataupun sebuah negara. Dengan demikian dia dituntut untuk mengetahui pengetahuan yang luas, beragam dan menarik, mulai dari politik, ekonomi, social, budaya sampai tradisi masyarakat suatu daerah dengan daerah lain yang dia miliki begitu pula pengetahuan tentang geografi dan ilmu pertanian serta ilmu lain yang menunjang kerjanya yang memakan waktu berhari-hari hingga berminggu minggu. Dia harus bertahan dalam waktu yang lama tanpa pernah khabisan bahan informasi.
Untuk menjadi seorang tour guide atau pemandu wisata memanglah tidak mudah, ada seperangkat pengetahuan yang dia mesti kuasai dengan baik, sebagai contohnya al:
1. penguasaan bahasa: dia wajib menguasai salah satu bahasa asing dengan baik. Pengertiannya adalah tidak saja dia dapat berbicara menggunakan bahasa itu dengan lancar akan tetapi juga dapat dimengerti dengan jelas oleh wisatawan.
2. memiliki wawasan yang luas: sebagai orang yang diberi tugas untuk menjelaskan banyak hal tentulah dia harus menguasai beragam informasi mulai dari sejarah, budaya, politik, ekonomi, pertanian, obyek obyek wisata, jenis jenis tanaman dan herbal, dll hingga data data statistic yang diperlukan guna memperlancar tugasnya.
3. kemampuan Public Speaking atau bicara di depan public: kemapuan ini tidak hanya asal bicara akan tetapi dengan metode tersendiri sebagaimana halnya dia sebagai presenter. Dia harus mampu meyakinkan wisatawan bahwa apa yang dia sampaikan itu menarik, menghibur, edukatif, informatif dan bukan sekedar omong kosong atau karangan belaka namun harus bersifat factual sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Gaya bicara, gaya bahasa, penggunaan kalimat yang effektif, mulai dari yang sangat sederhana sampai yang bersifat ilmiah harus dikuasai.
4. memiliki keratifitas: tidak selamanya tamu disuguhi melulu informasi sebab pada tingkat tertentu merekapun akan merasa jenuh. Dalam hal ini pemandu wisata harus memiliki daya kreativitas yang baik diantaranya menyampaikan hal hal yang bersifat entertaintment atau membuat mereka gembira dan tertawa, sebab pada dasarnya yang mereka cari itu adalah kegembiraan. Untuk tujuan itu dia harus melengkapi diri dengan keahlian khusus sebagai contoh: menyanyi, main sulap, bermain musik, pantomim dll.
5. memiliki sense of diplomacy: selain dia harus bertindak sebagai penyampai informasi dia pun harus dapat menjadi negosiataor sekaligus pendengar informasi yang baik. Tidak jarang wisatawan pun menyampaikan perbandingan perbandingan apa yang ada di negaranya dengan yang ditemui di negeri kita.
6. problem solving atau memiliki kemampuan mengatasi masalah: tidak jarang diperjalanan kita mengalami hal hal yang diluar perkiraan, sebagai contoh ada yang sakit, pertengkaran sesama wisatawan, kehilangan atau tertinggal sesuatu sampai bus mogok ditengah jalan. Kemampuan ini tidak dapat ditemukan dengan mudah kecuali dengan sharing pengalaman dengan teman teman pemandu wisata.
7. memiliki sifat caring: maksudnya adalah dia tidak membeda-bedakan tamu, apakah dia cantik atau tidak, tua ataupun muda kaya ataupun miskin. Mereka semua adalah sama client kita, meski dalam hal hal tertentu kita harus memberikan perhatian lebih bagi mereka yang sudah tua dan anak anak atau orang cacat.
8. pengetahuan tentang lokasi tujuan wisata beserta sarana penunjang lainnya: sebagai contoh sejarah objek wisata itu, berapa jauh atau lama perjalanan yang ditempuh, dimana kita akan berhenti untuk istirahat, photo stop, makan siang, makan malam, rumah sakit atau klinik dsb.
9. pengetahuan tentang document document perjalanan: karena kita berkerja pada perusahaan travel tentulah seorang pemandu wisata harus mengetahui document yang natinya akan diperlukan selama perjalanan. Document tersebut biasanya adalah: voucher hotel, tour itinerary (program perjalanan), rooming list, statement (document utk menerangkan terjadi perubahan program), tour commentary sheet (lembar coment tamu tentang keseluruhan perjalanan).
10. memahami Cultural Background tamu: dengan memahami latar belakang tamu dilihat dari negeri asalnya kita dapat mengetahui apakah tamu itu mudah kerjasama dengan kita atau sebaliknya.
11. memiliki kode etik: tidak jarang setelah berhari hari bersama tamu kita lupa bahwa mereka itu adalah klient kita, sehingga sering kali pembicaraan menjurus ke hal hal yang tidak sopan atau tidak senonoh. Untuk itu kita mesti memahami tugas kita.
12. bermental baja: tidak jarang orang mengundurkan diri setelah beberapa kali tugas karena dia tidak tahan dengan situasi dan kondisi diperjalan, baik itu karena jarak tempuh atau pun mendapat perlakuan yang kurang ramah baik dari tamu ataupun pihak travel agent yang mempekerjakan kita.
13. berpenampilan yang menarik: tampil selalu di depan tamu, tentulah kita harus dapat membangkitkan daya tarik. Seperti halnya seorang presenter yang cantik atau ganteng, berpenampilan menarik melalui cara berpakaian, berbicara, tersenyum sebaik mungkin. Dengan tampil prima baik luar maupun dalam tidak hanya akan meningkatkan rasa percaya diri kita tampil di depan public akan tetapi juga, menciptakan citra kenyamanan dan mencerminkan keadiluhungan kepribadian bangsa. Perlu dicatat dan digarisbawahi!! Al: a) Jangan sekali kali melakukan tindakan yang secara langsung maupun tidak langsung merupakan bentuk perendahan diri untuk memperoleh maksud dengan keuntungan tertentu seperti agar dikasihani tamu. Sebagai contoh berpakain yang tidak layak, menyampaikan kesulitan hidup pribadi, dengan harapan tamu akan memberikan sejumlah uang untuk mengatasi kesulitan dia, b) jangan lah melakukan tindakan yang menunjukkan penghambaan diri, bekerjalah sesuai profesi kita, sebab tidak jarang banyak tamu yang kita layani menganggap kita orang yang sudah dibayar dan harus mau melakukan apa saja kehendak mereka. Oleh karena itu kita harus dapat membedakan mana yang mesti kita lakukan dan mana yang tak boleh kita lakukan. Sebagai contoh, mengangkat dan menurunkan barang yang sepatutnya dilakukan oleh orang lain seperti, porter atau bellboy, dll. 3) jangan pernah terlibat sesuatu bahasa kerennya “ personally get involved” atau terlibat hubungan asmara ketika sedang menjalankan tugas dll.
14. mampu mengelola keuangan pribadi: yang terakhir ini sangat penting sekali sebab menjadi tour guide memerlukan cost yang tinggi. Contohnya untuk mengupdate infiormasi kita memerlukan biaya internet, buku buku, transport, alat alat tulis, pulsa, vitamin, general checkup, biaya memperpanjang lisensi, iuran bulanan kepada asosiasi tour guide tempat kita bernaung (HPI), dll.
Di atas merupakan hal hal paling umum yang mesti diketahui oleh pemandu wisata, sebahagiaan lagi dapat diketahui lebih lanjut sesuai dengan jam terbang contohnya, prediksi waktu, jam jam macet, sifat karakter tamu sesuai dengan negeri asalnya, restaurant yang sesuai, tempat shopping yang aman dsb.
Ok my friend segitu dulu ajah cape juga neh ngetiknya.
Entar dilajutin lagi deh bila ada waktu. Eiiit jangan lupa Bilang hatur thank you yah di comment ..Hehehe. Okay Ogoet cabut dulu.
Weh hamper lupa tuh” bagi siapa yang sedang nyusun karya tulis silahkan kopi n paste tapi jangan lupa masukkan nama Ogoet dalam referensi atau catatan kaki yah”

Sabtu, 24 November 2012

Lawang Sewu

Lawang Sewu

Lawang Sewu Semarang, Gedung Seribu Pintu dan Seribu Hantu.
lawang sewu semarang
Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan jaman belanda yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS). Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau di sudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda. Disebut Lawang Sewu (Seribu Pintu), ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu.
Foto Gallery Lawang Sewu Semarang:

Bangunan utama Lawang Sewu berupa tiga lantai bangunan yang memiliki dua sayap membentang ke bagian kanan dan kiri bagian. Jika pengunjung memasukkan bangunan utama, mereka akan menemukan tangga besar ke lantai dua. Di antara tangga ada kaca besar menunjukkan gambar dua wanita muda Belanda yang terbuat dari gelas. Semua struktur bangunan, pintu dan jendela mengadaptasi gaya arsitektur Belanda. Dengan segala keeksotisan dan keindahannya Lawang Sewu ini merupakan salah satu tempat yang indah untuk Pre Wedding.
Lawang Sewu Pasca Pemugaran:
Setelah cukup lama lawang sewu seperti tak terurus, akhirnya Lawang Sewu dilakukan pemugaran yang memakan waktu cukup lama, akhirnya selesai pada akhir Juni 2011 dan kembali dibuka untuk umum setelah pada tanggal 5 Juli 2011 diresmikan oleh Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono dan dilanjutkan dengan event Pameran Kriya Unggulan Nusantara yang menampilkan produk produk tradisional dari seluruh Nusantara. Berikut foto foto Lawang Sewu pasca pemugaran:
Lawang Sewu Pasca Restorasi
Sisi kanan Lawang Sewu
sisi belakang lawang sewu
seribu pintu lawang sewu
halaman depan lawang sewu

Gua-Gua Jepang di Pundong, Bantul, Jogja:

Gua-Gua Jepang di Pundong, Bantul, Jogja: Tantangan Petualangan yang Lain


Gua-Gua Jepang di Pundong, Bantul, Jogja: Tantangan Petualangan yang Lain
Wilayah Kecamatan Pundong yang masuk dalam kawasan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki deretan bukit di sisi selatan dan berbatasan langsung dengan wilayah Kretek dan Panggang, Gunung Kidul. Pada salah satu puncak bukitnya yang bernama Bukit Ngreco dan Poyahan terdapatlah sekian banyak Gua Jepang. Tercatat bahwa Gua Jepang yang adi wilayah itu ada 19 buah. Gua sebanyak itu bisa dikatakan hampir memenuhi semua sisi puncak bukit tersebut. Gua-gua ini saat ini memang tidak digunakan lagi. Keberadaan gua ini pada saat sekarang juga relative kurang terawat. Bahkan beberapa gua di antaranya telah mengalami kerusakan dan keruntuhan yang cukup parah.
Gua-gua di Poyahan dan Ngreco Seloharjo, Pundong, Bantul ini dulunya memiliki parit-parit yang saling berhubungan satu sama lain. Akan tetapi parit-parit itu pun kini sangata sulit dilacak kembali. Semua parit tersebut telah tertimbun tanah akibat erosi tanah yang dibawa oleh air hujan.
Gua-Gua Jepang di Pundong, Bantul, Jogja: Tantangan Petualangan yang Lain
Gua-gua itu sengaja dibuat oleh bala tentara Jepang sebagai tempat pertahanan sekaligus pengintaian akan datangnya musuh dari Pantai Selatan Jawa. Berdasarkan hal itu dapat diperkirakan bahwa gua-gua itu dibangun pada tahun 1940-an. Jika orang masuk ke dalam benteng-benteng tersebut dan mencoba mengintai dari lubang-lubang pengintaiannya, maka akan tampak hamparan laut luas di sisi selatan Bantul. Dari benteng-benteng itulah bala tetara Jepang dapat melihat kedatangan kapal-kapal yang kemungkinan mendarat dari arah selatan (Samudera Indonesia). Benteng di Pundong ini merupakan bentuk antisipasi Jepang dalam menanggulangi kedatangan Sekutu dari sisi selatan Pulau Jawa. Oleh karenanya pula semua gua di bukit Poyahan-Ngreco ini memiliki lubang pengintaian yang mengarah ke Laut Selatan.
Bentuk ruang dalam dari masing-masing gua ini pun berbeda-beda. Ada yang berbentuk seperti huruf L, ada yang berbentuk seperti huruf U, ada pula yang berbentu persegi dengan ruang yang relatif luas dan dilengkapi dengan kursi atau tempat duduk yang terbuat dari beton. Ada pula yang dilengkapi dengan kamar-kamar. Hampir semua gua tersebut ditempatkan pada tempay yang memang tersembunyi dan tidak mudah dilihat begitu saja. Kontur tanah yang berbukit-bukit di tempat tersebut membuat Jepang merasa seperti menemukan tempat ideal untuk mendirikan gua-gua pengintaian-pertahanan.
Gua-Gua Jepang di Pundong, Bantul, Jogja: Tantangan Petualangan yang Lain
Tembi berusaha menyusuri gua-benteng sisa Perang Dunia II itu dengan mengendarai sepeda mnotor bebek. Tidak mudah mencapai lokasi ini. Ruas jalan dari Dusun Ngreco hingga bukit tempat gua itu berada bisa dikatakan merupakan ruas jalan yang mirip kali mati. Permukaan jalannya melulu terdiri dari batuan yang telah lepas ikatannya dari aspal yang tererosi. Jadi sangat mudah longsor ketika terlindas roda. Kecuali itu, jalanan tersebut full tanjakan dengan satu sisi jalan berupa jurang-jurang nan dalam serta sisi lainnya berupa dinding bukit yang dapat dipastikan, rawan longsor. Harap siap mental dan fisik untuk menyusuri jalan ini. Kecuali itu harap siap minuman sebab perjalanan yang sulit akan membuat fisik dan mental terperas. Asupan minuman penting untuk menjaga agar jangan sampai kehausan dan lemas.
Ketika sampai di puncak Tembi pun celingukan ke sana-kemari untuk mencari lokasi 19 gua di puncak-puncak dari pegunungan atau bukit tersebut. Tidak ada petunjuk apa pun untuk mendeteksi keberadaan 19 Gua Jepang ini. Insting dan ketajaman membaca jalan setapak menjadi andalan Tembi untuk ”mengendus” keberadaan gua-gua tersebut. Sengaja Tembi tidak meminta pemandu untuk menuju lokasi karena Tembi ingin menguji diri sendiri dalam ”menemukan’ gua-gua tersebut.
Gua-Gua Jepang di Pundong, Bantul, Jogja: Tantangan Petualangan yang Lain
Panas yang terik di bulan Agustus awal September membuat Tembi ”megap-megap” kepanasan dan kehausan. Maklum, Tembi tidak membawa bekal minuman ketika menuju lokasi ini (salah sendiri). Ternyata area perbukitan yang luas benar-benar menyuilitkan Tembi untuk dapat menemukan 19 gua di wilayah itu. Alhasil Tembi hanya bisa menemukan 13 gua saja. Itu pun kondisi fisik Tembi sudah demikian loyo, kepanasan, kehausan, kelaparan, kelelahan. Ditambah lagi, tidak ada tempat berteduh di atas bukit itu. Hampir semua pohon mengering. Dalam pulang Tembi sempat terjatuh dua kali dari kendaraan sepeda motor bebek karena jalanan benar-benar sulit dilalaui dan sungguh rawan longsor. Sekalipun kejatuhan Tembi tidak keras, namun cukup memberi efek lebam dan luka parut (meski hanya kecil).
Petualangan seperti ini sesungguhnya cukup menantang bagi siapa saja. Sama seperti para petualang lain Tembi merasa mengalami semacam ekstase atau katarsis (nyombong) seusai melakukan petualangan itu.
Ke Yogya yuk ..!

Takuban Perahu


Kawah Gunung Tangkuban Perahu

Tangkuban Perahu 1910

Tangkuban Perahu dilihat dari Pelantungan (litografi berdasarkan lukisan J. S. G. Gramberg di tahun 1865-1872)
Gunung Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17 oC pada siang hari dan 2 oC pada malam hari.
Gunung Tangkuban Parahu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Legenda rakyat setempat

Asal-usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.
Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda tanda keaktifan gunung ini. Di antara tanda aktivitas gunung berapi ini adalah munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunungnya, di antaranya adalah di kasawan Ciater, Subang.
Keberadaan gunung ini serta bentuk topografi Bandung yang berupa cekungan dengan bukit dan gunung di setiap sisinya menguatkan teori keberadaan sebuah telaga besar yang kini merupakan kawasan Bandung. Diyakini oleh para ahli geologi bahwa kawasan dataran tinggi Bandung dengan ketinggian kurang lebih 709 m di atas permukaan laut merupakan sisa dari danau besar yang terbentuk dari pembendungan Ci Tarum oleh letusan gunung api purba yang dikenal sebagai Gunung Sunda dan Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif. Fenomena seperti ini dapat dilihat pada Gunung Krakatau di Selat Sunda dan kawasan Ngorongoro di Tanzania, Afrika. Sehingga legenda Sangkuriang yang merupakan cerita masyarakat kawasan itu diyakini merupakan sebuah dokumentasi masyarakat kawasan Gunung Sunda Purba terhadap peristiwa pada saat itu.

Jumat, 23 November 2012

Bus Mercedes-Benz OH1526.

Bus Mercedes-Benz OH1526.

Sasis OH1526
Sasis OH1526
Dasbor OH1526. Minimalis namun fungsional khas bus Mercy.
Dasbor OH1526. Minimalis namun fungsional khas bus Mercy.
Setelah sedikit menulis artikel tentang kereta api, DH kali ini ingin membahas tentang bus. Yup, kendaraan komersil berbadan besar ini diem-diem DH juga suka memperhatikan. Apalagi yang masih kinyis-kinyis, full AC plus mengkilap pula. Dijamin betah duduk didalamnya berlama-lama.
Pastinya sudah pada tau bus Mercy kan? Pabrikan asal Jerman yang setia memasok sasis bus sejak jaman baheula di Indonesia.
Kali ini DH akan membahas sasis bus Mercy terbaru yang resmi mengaspal di Indonesia sejak awal 2010. Generasi penerus dari sasis OH1525, yaitu OH1526. Sejauh ini (menurut pandangan mata DH secara langsung) belum banyak P.O bus yang mengoperasikan sasis OH1526. Terhitung yang pernah saya pergoki dijalanan adalah P.O Putra Remaja, P.O Medal Sekarwangi, P.O Safari Dharma Raya, dan beberapa bis khusus carteran / pariwisata.
Satu hal yang menarik perhatian saya setiap kali melihat bus Mercy OH1526, adalah mesinnya yang mampu menghasilkan emisi standar EURO 3. DH Salut dan sangat mengapresiasikan langkah yang diambil Mercedes-Benz.
Disaat gonjang-ganjing pro dan kontra rencana pemerintah menaikkan level emisi gas buang menjadi EURO 3. Disaat masih banyak banget kendaraan umum maupun pribadi yang nggak lolos uji emisi. Disaat blog-blog otomotif (khususnya roda dua) mempergunjingkan instalasi perangkat injeksi.
Tanpa banyak koar-koar Mercedes-Benz sudah lebih dahulu ‘sadar diri’ dan siap menyongsong era langit biru. Salut empat jempol kaki dan tangan dari DH.
Mengenai aspek teknis, sasis OH1526 sebenarnya adalah pengembangan dari pendahulunya OH1525.
Terbukti dari basis mesinnya masih sama plek. Tipenya OM906LA 6 silinder sebaris, plus perangkat doping khas mesin diesel turbocharger. Pun ada Intercooler yang bertugas mendinginkan aliran angin yang dimampatkan sebelum ditendang turbo. Manttaaappp!!!
Dengan komposisi ini OH1526 mampu memproduksi daya maksimal hingga 260 hp, dan torsi badak khas diesel sebesar 950 nm@1200-1600 rpm.
Untuk menyalurkan tenaga ke roda, dikaryakanlah sebongkah girbok tipe G-85 pengoperasian manual 6 percepatan maju, dan 1 percepatan mundur.
Lantas apa perbedaan mendasarnya dibanding mesin OH1525?
Jawabannya adalah pada sistem manajemen mesin. OH1526 menggunakan ECU terbaru, yang telah diseting ulang agar lolos standar emisi euro 3, namun menghasilkan daya tenaga yang lebih besar dibanding pendahulunya. Perbedaan outputnya mencapai 20 hp. Mantaaappp!!!
Tak hanya itu, pabrikan Mercedes-Benz mengklaim OH1526 mampu mengirit BBM hingga 15%.
Kelebihannya belum lah habis. Sasis OH1526 juga mendapatkan revisi suspensi. Mercedes-Benz menjamin bantingan lebih empuk, dan juga lebih lincah dalam menaklukkan tikungan dibanding pendahulunya. Hmmmm…semoga nggak disalah gunakan driver bus malam speed freak yang suka ugal-ugalan di Pantura.
Saya jadi membayangkan apa jadinya jika OH1526 dilengkapi dengan suspensi udara? Pasti tambah top-markotop. Serasa naik sedan pribadi xixixixi…
Satu impian saya yang belum kesampaian. Kepingin naik bis malem yang nyaman full-option tujuan Bali dari Jakarta. Penasaran aja kayak apa rasanya dibanding naik pesawat. Dari segi waktu tempuh naik bus jelas kalah telak, tapi kan ‘sensasi’nya sangatlah berbeda.
Apakah suatu saat nanti impian saya menjadi kenyataan diatas OH1526? Well…who knows?
*gambar-gambar minjem mbah Google.
OH1526 tampak depan (karoseri Adiputro).
OH1526 tampak depan (karoseri Adiputro).
OH1526 tampak belakang (karoseri Adiputro).
OH1526 tampak belakang (karoseri Adiputro).

Kawah Putih bandung

Kawah Putih - Negeri di Awan:

Entah daya tarik apa yg membuat banyak orang kembali ke Kawah Putih Gunung Patuha, Ciwidey. Yang jelas dataran tinggi Bandung Selatan ini cantik. Begitu banyak inspirasi sudut2 gambar lahir dari bidikan kamera di kawah putih yang angker dan berwibawa ini.

Saat seorang pengembara Belanda bernama Junghun datang di abad 19, penduduk sekitar menyebutnya sebagai tempat dimana arwah para leluhur bersemayam, yg tidak seorangpun berada disana tanpa meregang nyawa, yang burung pun enggan terbang diatasnya. Pendapat tsb tidak sepenuhnya salah.

Benar bahwa Kawah Putih Gunung Patuha itu berwibawa, karena ketinggiannya dan kesunyiannya. Benar, bahwa Kawah putih itu angker, yang melulu karena fumarol belerang pekat yang harus diperhitungkan pada saat angin berhenti berputar.

Selebihnya Kawah Putih itu adalah tempat dimana titisan surga pernah diturunkan ke bumi, begitu anggun, tenang, menghanyutkan.

Bulan Juli Agustus temperature bisa turun serendah 10oC pada siang hari dan 5oC pada malam hari. Semilir angin membawa pergi kabut pekat uap belerang menjauh. Teriaklah kuat-kuat; konon akan diteruskan echo-nya oleh dinding-dinding padas ke surga. Berkeliling kawah pada saat musim kemarau cukup mudah dilakukan; mencari-cari sudut-sudut pandang terlupakan yang barangkali tercecer dari surga.

Pengunjung tak akan betah berlama-lama diterpa dinginnya angin gunung yang menyelinap ke tulang sumsum. Seruput bandrek di sebuah warung di tempat parkir mampu memberikan rasa hangat di tenggorokan yang kering.

Suasana keheningan di tempat itu akan membawa suasana rileks. Resonansi batin anda dengan alam sekitar mampu mengisi batere kehidupan terisi kembali.

Kawah putih Patuha bukanlah satu-satunya tempat yang patut diburu di Ciwidey. Banyak tempat lain disekitarnya yang menyimpan sejuta pesona buat yang mau bersusah payah mengejar surga yang tercecer.

Teringat bait lagu Katon Bagaskara, yg berkisah tentang suatu negeri di awan, yang barangkali dimaksudkannya adalah – Kawah Putih, Ciwidey, 2300 meter dari permukaan laut.


Archie - Tokyo


previous pagepages 1 2 3 4 ALL next page
Kawah Putih
Kawah Putih
Peta Ciwidey dr Bandung
Peta Ciwidey dr Bandung
Kawasan Perhutani Kawah Putih
Kawasan Perhutani Kawah Putih
Kawah Putih
Kawah Putih
Sisa  Jaman Kejayaan Kuda Gigit Besi - Bandung - Ciwidey
Sisa Jaman Kejayaan Kuda Gigit Besi - Bandung - Ciwidey
Kawah Putih
Kawah Putih
Tambang Sulfur - Kawah Putih
Tambang Sulfur - Kawah Putih
Ciwidey
Ciwidey
nggak sabar nunggu Cuanki....
nggak sabar nunggu Cuanki....
makan cuanki di Air panas Cimanggu
makan cuanki di Air panas Cimanggu
Air panas Cimanggu
Air panas Cimanggu
Pemandian Cimanggu
Pemandian Cimanggu
Air panas Cimanggu
Air panas Cimanggu
Air panas Cimanggu
Air panas Cimanggu
Pemandian Air panas Cimanggu
Pemandian Air panas Cimanggu
Ciwidey
Ciwidey
Pemandian Air Panas Cimanggu
Pemandian Air Panas Cimanggu
Kawah Putih
Kawah Putih
Kawah Putih - nggak jauh dr tempat Parkir
Kawah Putih - nggak jauh dr tempat Parkir
Kawah Putih
Kawah Putih
Kawah Putih
Kawah Putih
Situ Patengan
Situ Patengan
Kawah Putih
Kawah Putih
Air panas Cimanggu
Air panas Cimanggu
Air panas Walini
Air panas Walini
Air panas Cimanggu
Air panas Cimanggu
Ranca Upas
Ranca Upas
Bekas Jalan KA di Ciwidey
Bekas Jalan KA di Ciwidey
ngarujak  ooy
ngarujak ooy
Ranca Bali
Ranca Bali
Situ Patengan
Situ Patengan
Situ Patengan
Situ Patengan
Perkebunan Teh Ranca Bali
Perkebunan Teh Ranca Bali
Situ Patengan
Situ Patengan
Situ Patengan
Situ Patengan
Pemandian Air Panas Walini
Pemandian Air Panas Walini
Curug Citambur
Curug Citambur
Kebun Teh Ranca Bolang ke arah air terjun Citambur
Kebun Teh Ranca Bolang ke arah air terjun Citambur
Cimanggu
Cimanggu
Cimanggu
Cimanggu
dari tempat parkir ke Kawah Putih
dari tempat parkir ke Kawah Putih
Hall di Kawah Putih
Hall di Kawah Putih
Kawah Putih
Kawah Putih
t6%2f76%2f410576%2f4%2f79850720.5Ke1EEMQ.jpg
Kawah Putih
Kawah Putih
Kawah Putih
Kawah Putih
Kawah Putih
Kawah Putih
Kawah Putih
Kawah Putih
Kawah Putih
Kawah Putih
Kawah Putih
Kawah Putih
t6%2f76%2f410576%2f4%2f79850730.S86QeikA.jpg t6%2f76%2f410576%2f4%2f79850731.knLxS3Ua.jpg
tambang sulfur - highly not recommended to enter
tambang sulfur - highly not recommended to enter
jalan di kawasan Kawah putih
jalan di kawasan Kawah putih
jalan di kawasan Kawah putih
jalan di kawasan Kawah putih
gerbang Kawah Ptuih di jalan raya Ciwidey
gerbang Kawah Ptuih di jalan raya Ciwidey
jalan raya Ciwidey
jalan raya Ciwidey
Kebun Teh Ranca Bolang
Kebun Teh Ranca Bolang
Persimpangan Gerbang Kawah Putih
Persimpangan Gerbang Kawah Putih
Jalan Raya Ciwidey
Jalan Raya Ciwidey